Sekilas kisah – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki sisa anggaran yang signifikan pada tahun 2023. Dengan jumlah mencapai Rp 459,5 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut. Awalnya, saldo anggaran lebih (SAL) mencapai Rp 478,9 triliun, namun sebagian digunakan untuk mendukung pendanaan APBN sebesar Rp 35,0 triliun. Setelah mempertimbangkan Surplus Anggaran Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA) dan penyesuaian SAL, SAL akhirnya turun menjadi Rp 459,5 triliun pada akhir tahun.
Menurut Sri Mulyani, SAL memainkan peran penting sebagai alat pengaman dalam pengelolaan APBN. Memberikan bantalan yang efektif untuk melindungi stabilitas anggaran dan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global yang terus meningkat. Termasuk dinamika geopolitik pada tahun 2024.
“Baca juga: Krisis PDN Pejabat Kominfo Mundur Akibat Serangan Ransomware”
Komitmen pemerintah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan APBN tercermin dalam penurunan SiLPA. Yang merupakan hasil dari peningkatan pengelolaan defisit dan pembiayaan. Realisasi pembiayaan tahun 2023 mencapai Rp 356,7 triliun, yang merupakan 74,32% dari rencana APBN. Menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sri Mulyani juga mencatat bahwa peningkatan ekuitas negara pada tahun 2023, yang mencapai Rp 3.536,1 triliun tanpa adanya revaluasi aset, menandai keberhasilan dalam manajemen penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang semakin terstruktur. Hal ini membantu menekan yield suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) dan meminimalkan perbedaan suku bunga dengan Amerika Serikat, meskipun dihadapkan pada lonjakan suku bunga global yang signifikan.
Dalam laporan keuangan, Sri Mulyani menyampaikan bahwa per 31 Desember 2023. Posisi keuangan pemerintah mencatatkan aset sebesar Rp 13.072,8 triliun dan kewajiban sebesar Rp 9.536,7 triliun. Menghasilkan posisi ekuitas positif bagi negara. Pencapaian ini mencerminkan komitmen yang kuat dalam menjaga stabilitas keuangan negara sambil membangun dasar yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Simak juga: Strategi Politik dan Dilema Koalisi, Kembali ke Kisah Pilkada Jakarta 2017 dengan Anies-Sandiaga Uno”
Dengan demikian, kondisi keuangan Indonesia pada tahun 2023 menunjukkan progres yang signifikan dalam mengelola anggaran negara dan meningkatkan posisi finansial yang stabil. Sesuai dengan tantangan global yang semakin kompleks dan dinamis.