Sekilas kisah – Politikus Budiman Sudjatmiko baru-baru ini memberikan penjelasan mendalam terkait pernyataan presiden terpilih sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. Dalam kesempatan memberikan arahan kepada calon perwira remaja TNI-Polri, Prabowo menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai bagian dari eksistensi bangsa. Budiman menilai, pernyataan tersebut mencerminkan perhatian serius terhadap keutuhan negara dan kesejahteraan rakyat.
Budiman Sudjatmiko menyampaikan bahwa eksistensi suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh keberadaan fisik, tetapi juga oleh keamanan dan stabilitas negara. “Menjaga pertahanan negara adalah soal eksistensi bangsa. Jika kita ingin memajukan kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupan, maka pertama-tama kita harus memastikan bahwa negara kita aman dan utuh,” ungkapnya. Dalam konteks ini, Budiman Sudjatmiko menekankan bahwa keamanan menjadi fondasi utama untuk mencapai tujuan-tujuan nasional lainnya.
Prabowo, dalam pandangannya, menunjukkan pemahaman yang mendalam mengenai situasi geostrategi global saat ini. Dengan banyaknya konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Selat Taiwan dan Laut China Selatan, Budiman menilai sangat penting untuk memiliki pertahanan yang kuat agar tidak terdampak oleh situasi tersebut. “Kita harus mampu mengantisipasi setiap kemungkinan yang dapat mengguncang stabilitas dalam negeri,” tambahnya.
Dalam penjelasannya, Budiman juga menekankan bahwa infrastruktur tidak kalah pentingnya dalam konteks menjaga eksistensi negara. Ia menanggapi anggapan bahwa Prabowo mengabaikan pembangunan infrastruktur dengan menegaskan bahwa infrastruktur dan keamanan adalah dua hal yang saling berkaitan. “Tidak ada yang lebih penting dari menjaga infrastruktur. Namun, infrastruktur ini harus dijaga oleh suatu negara yang aman,” ujarnya.
Prabowo pun memberikan penekanan serupa saat memberikan pembekalan kepada 906 calon perwira TNI-Polri. Ia menekankan bahwa tanpa keamanan, semua pembangunan infrastruktur, seperti gedung, bandara, dan sarana transportasi lainnya, akan menjadi tidak berarti. “Kita tidak bisa membangun semua ini jika negara kita tidak utuh dan tidak aman,” kata Prabowo.
Budiman juga menyoroti pentingnya memahami konteks geopolitik dan geoekonomi dalam menyusun strategi pembangunan. Prabowo, dalam pandangannya, mengajak semua pihak untuk berpikir strategis tentang dampak global terhadap keamanan dan kesejahteraan nasional. Ancaman perang yang terjadi di berbagai lokasi di dunia berpotensi mempengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia, baik dalam hal impor maupun ekspor.
“Jika kita tidak memiliki keamanan yang solid, kita bisa terjebak dalam konflik yang dapat mempengaruhi pasokan barang dan kebutuhan dasar kita,” jelas Budiman. Oleh karena itu, dia mendorong agar semua elemen bangsa harus bersinergi dalam menjaga keamanan dan stabilitas.
”Simak juga: Jusuf Hamka dan Kaesang Pangarep Duet Unik di Pilgub Jakarta 2024“
Di tengah perbincangan mengenai infrastruktur dan keamanan, Budiman menegaskan bahwa Prabowo tetap memiliki perhatian terhadap kesejahteraan rakyat. Ia menyebutkan program-program yang telah diusung oleh Prabowo, seperti program gizi gratis, sebagai bukti nyata bahwa perhatian terhadap rakyat tetap menjadi prioritas utama. “Ini adalah langkah konkret yang menunjukkan bahwa kesejahteraan rakyat tetap menjadi fokus utama, meskipun dalam konteks yang lebih besar harus ada stabilitas dan keamanan,” kata Budiman.
Dalam konteks ini, Budiman berharap bahwa semua pihak dapat memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan infrastruktur, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat. “Kita harus bisa berkompromi antara kebutuhan yang mendesak dan kebutuhan jangka panjang,” tutupnya.
Dengan demikian, penekanan Prabowo pada pembangunan infrastruktur bukan hanya sekadar jargon politik, tetapi merupakan bagian integral dari strategi mempertahankan eksistensi bangsa dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.