Sekilas kisah – Dalam era modern ini, semangat kreativitas sering kali menjadi kunci untuk membangun karir yang sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Salah satu contoh inspiratif dari semangat kreativitas adalah Wira Laga Bachtiar (31), seorang Content Creator dan Brand Owner dari Wiralagaba. Wira berhasil mengubah barang-barang bekas menjadi produk fashion bernilai tinggi dan memberdayakan tetangga sekitar. Artikel ini akan mengupas perjalanan inspiratif Wira dari awal mula hingga pencapaiannya saat ini.
Dulu, Wira Laga Bachtiar tidak pernah menyangka akan terjun ke dunia fashion dan desain tas. Latar belakang keluarganya yang merupakan penjahit membuatnya merasa dunia menjahit adalah hal yang biasa saja. “Dulunya aku nggak tertarik dengan dunia menjahit. Latar belakang keluargaku adalah penjahit. Bapak, ibuk, mbak juga. Tapi aku melihat ya cuma gitu-gitu aja tidak berkembang,” ungkapnya.
Namun, pandangannya berubah drastis saat pandemi COVID-19 melanda. Selama masa ini, Wira yang biasanya bekerja di toko busana ritel terpaksa harus bekerja dari rumah. Situasi ini membuatnya memiliki lebih banyak waktu untuk mengeksplorasi dunia digital dan media sosial. “Tapi, pandanganku saat ini berubah. Penjahit yang dulu pesanannya cuma dikenal tetangga sekitar atau dari mulut ke mulut, ternyata kalau dikombinasikan dengan dunia digital, seperti bikin konten di media sosial, itu pasarnya bisa sampai ke seluruh Indonesia bahkan luar negeri,” jelasnya.
“Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Optimisme dan Prediksi S&P”
Selama pandemi, Wira memutuskan untuk memanfaatkan waktu luangnya dengan mengembangkan semangat kreativitas nya dalam membuat tas dari bahan-bahan yang tidak terpakai. “Ketika masa pandemi itu disuruh work from home (WFH). Tapi di rumah itu cuma sedikit jam kerjanya, paling dua atau tiga jam, sisanya ya nganggurnya nggak ngapa-ngapain, padahal kan kita gak boleh keluar dulu itu,” kata Wira.
Dengan menggunakan mesin jahit yang ada di rumah, Wira mulai belajar menjahit melalui tutorial di YouTube dan membuat totebag dari bahan daur ulang. “Dari situ mulailah kepikiran kenapa gak coba buat tas dari daur ulang,” ujarnya. Ia kemudian mulai fokus pada pembuatan konten mengenai tas upcycle, memanfaatkan barang-barang bekas seperti bola basket dan helm yang biasanya hanya menjadi sampah.
Kreativitas Wira segera menarik perhatian publik ketika salah satu karya upcycle-nya menjadi viral. Salah satu tas yang paling terkenal adalah tas yang dibuat dari paperbag McD dan Starbucks, yang diperlakukan dengan desain mewah mirip Balenciaga dan Dior. “Untuk proses pembuatan upcycle, dari pembuatan pola, pengambilan video, eksekusi, sampai mengedit dan lain-lain itu biasanya membutuhkan waktu sampai 8 jam, ada yang satu sampai dua hari,” jelasnya.
Konten-konten yang diunggahnya di media sosial seperti Instagram dan TikTok menarik perhatian ratusan ribu pengikut. “Dari konten yang ramai itu nanti Wira buka semacam pre-order. Misal ada 200 atau 300 orang yang PO, yaudah aku bikin sesuai pesanan yang masuk,” kata Wira. Ia bahkan harus membuka pre-order hingga ribuan unit untuk memenuhi permintaan yang melonjak.
Saat pesanan tasnya melonjak, terutama setelah produk tas kasur dipakai oleh selebritis seperti Fuji, Wira mulai melibatkan tetangga-tetangganya dalam proses produksi. “Awalnya cuma mau minta foto saat dia pakai, tapi dia malah posting di Instagramnya, jadilah booming itu,” ujarnya. Permintaan yang meningkat membuat Wira harus berkolaborasi dengan lebih banyak orang untuk memenuhi pesanan.
“Biasanya aku ngerjain sendiri dibantu mbak dan bapak aku, tapi karena ramai banget, aku sampai ngajak tetangga-tetangga untuk bantuin,” cerita Wira. Dengan melibatkan tetangga dalam pembuatan pola dan menggunting bahan, Wira berhasil memenuhi pesanan pre-order hingga 1000 unit. “Awalnya ada tujuh orang tetangga yang membantu, tapi setelah itu malah ada saja yang datang minta pekerjaan,” tuturnya.
Wira merasa bersyukur karena dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya. “Sebenarnya pengen buat sendiri tapi alhamdulillah sekarang bisa bersyukur banget bisa terjun di dunia ini dan memberikan efek dan impact buat orang-orang sekitar,” kata Wira. Ia mengakui bahwa kesuksesannya tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga menciptakan peluang kerja bagi orang-orang di sekelilingnya.
Keberhasilan Wira juga tak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk layanan pengiriman. Wira mengandalkan jasa pengiriman dari PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) untuk mengirimkan produk-produk tasnya. “Dulunya, ia sering pergi ke gerai JNE untuk mengantar pesanan tasnya. Namun saat ini, ia sudah tak perlu repot-repot lagi mengantar karena ada petugas yang mem-pick up barang yang akan dikirim,” ungkap Wira.
Wira memilih JNE karena ketepatan waktu pengiriman dan pelayanan yang baik. “Bahkan hampir setiap hari itu dapat WA yang menanyakan barang yang mau dipickup, ‘Mas kita dari JNE, ada barang pengiriman nggak hari ini?’,” sambungnya. JNE telah membantu mempermudah proses pengiriman dan memastikan produk sampai ke tangan pelanggan dengan baik.
“Simak juga: PT Amman Mineral Cetak Laba Rp 8 T Terobosan Luar Biasa”
Wira berharap bisa memperluas skala produksinya di masa depan dan melakukan ekspor secara masif. “Kalau ekspor secara masif belum, tapi beberapa customer itu ada yang dari luar negeri itu pesen dari Wira. Bisa dibilang ekspor tapi masih skala kecil, by request,” jelasnya. Ia juga berharap suatu saat nanti bisa melakukan ekspor dalam skala yang lebih besar.
Wira memiliki pesan untuk para pelaku UMKM lainnya. “Sekarang di era digital kita bisa dengan mudah nemu ide untuk mengembangkan usaha kita, baik berkaitan dengan produksi maupun penjualan. Tapi daripada itu semua, yang penting kita penting jalan dulu, kalau udah jalan nanti kita bisa analisa kenapa produk/kontennya gak rame, kenapa bisa rame,” ungkapnya.
Menurutnya, kunci keberhasilan adalah terus berinovasi dan menikmati proses. “Jangan pula setengah jalan. Harus dinikmati prosesnya, baik enak dan tidak enaknya karena itu adalah satu paket jalan menuju keberhasilan,” pungkas Wira.
Kisah Wira Laga Bachtiar adalah contoh nyata dari bagaimana kreativitas dan semangat dapat mengubah hidup seseorang dan memberikan dampak positif pada komunitas sekitar. Dengan memanfaatkan barang bekas dan memadukan dengan dunia digital, Wira tidak hanya berhasil menciptakan produk bernilai tinggi tetapi juga memberdayakan tetangga dan mendukung perekonomian lokal. Semangat inovasi dan keuletannya patut dicontoh oleh pelaku UMKM lainnya dalam menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan.