Sekilas kisah – Pembangunan industri gula dan bioetanol di Papua mengalami lonjakan signifikan dengan rencana pembangunan lima pabrik senilai Rp 53 triliun. Yuliot Tanjung, Wakil Menteri Investasi, mengungkapkan bahwa proyek ini tidak hanya menggalakkan perkembangan ekonomi lokal, tetapi juga memberikan dorongan besar terhadap swasembada gula dan bioetanol di kawasan Merauke.
Klaster 3, dengan luas lebih dari 2 juta hektar di Kabupaten Merauke, menjadi fokus utama pengembangan. Di sini direncanakan akan didirikan lima pabrik industri gula yang akan terintegrasi dengan produksi bioetanol. Selain itu, infrastruktur yang dibutuhkan telah dipersiapkan dengan matang untuk mendukung pelatihan dan keterlibatan masyarakat setempat dalam proyek ini.
“Baca juga: Wajib Asuransi Mobil & Motor, Perlindungan Baru”
Investasi ini tidak hanya mencakup pembangunan pabrik-pabrik dan infrastruktur pendukung, tetapi juga melibatkan pembangunan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) dengan dukungan dari Sugar Research Australia (SRA). Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan inovasi dan efisiensi dalam pengembangan industri gula dan bioetanol di Papua.
Total investasi untuk mencapai swasembada gula dan bioetanol di Klaster 3 ini mencapai US$ 5,62 miliar atau sekitar Rp 83,27 triliun. Dana tersebut terbagi untuk teknologi mekanisasi pertanian, pembangunan pabrik-pabrik gula dan bioetanol, serta fasilitas pendukung seperti pusat pelatihan dan riset. Keputusan Presiden melalui Keppres Nomor 15 Tahun 2024 menegaskan komitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan memfasilitasi investasi di sektor ini.
Dengan lebih dari 2 juta hektar yang terbagi dalam lima klaster pengembangan. Proyek ini diharapkan tidak hanya memajukan sektor industri di Papua. Tetapi juga menjadi model bagi pengembangan ekonomi berkelanjutan di wilayah lainnya. Pendekatan terpadu dari perkebunan tebu hingga produksi bioetanol dan pembangkit listrik biomassa menunjukkan komitmen untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan manusia Papua.
“Simak juga: Nilai Tukar Rupiah Menguat Menyusul Kebijakan Moneter BI”
Yuliot Tanjung juga menyoroti tingkat komitmen dan kualitas fasilitas yang telah disiapkan oleh pelaku industri dalam merealisasikan visi ini. Dengan standar yang bertaraf internasional, proyek ini diharapkan dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat Papua sambil menopang pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Pembangunan lima pabrik industri gula dan bioetanol di Papua bukan hanya tentang investasi besar. Tetapi juga tentang membangun masa depan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif bagi masyarakat setempat. Dengan kolaborasi strategis dan komitmen penuh dari pemerintah dan sektor swasta, proyek ini menjanjikan dampak positif yang luas bagi Papua Selatan dan Indonesia secara keseluruhan.