Sekilas Kisah – Hasil Survei SNLIK yang dilakukan oleh BPS dan OJK menunjukkan bahwa perempuan memiliki tingkat literasi keuangan lebih tinggi dari laki-laki. Indeks literasi keuangan perempuan mencapai 66,75%, sedangkan laki-laki berada pada 64,14%. Temuan ini mengindikasikan bahwa program-program edukasi keuangan yang diselenggarakan oleh BPS dan OJK telah memberikan dampak positif bagi literasi keuangan perempuan di Indonesia.
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi, hal ini menandakan perkembangan positif karena sebelumnya perempuan berada di bawah laki-laki dalam hal literasi keuangan. Fokus pada program edukasi keuangan untuk ibu-ibu menjadi kunci peningkatan ini.
“Baca Juga: Gelombang PHK Melanda, 32.064 Buruh Terkena Dampaknya”
Selain literasi, inklusi keuangan perempuan juga menunjukkan angka yang lebih baik dibandingkan dengan laki-laki. Indeks inklusi keuangan perempuan mencapai 76,08%, sedangkan laki-laki mencatat 73,97%. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya mampu memahami konsep-konsep keuangan, tetapi juga lebih aktif dalam menggunakan layanan keuangan formal.
Hasil SNLIK 2024 juga mengungkapkan bahwa literasi keuangan syariah masih perlu peningkatan. Indeks literasi sebesar 39,11% dan inklusi keuangan syariah hanya mencapai 12,88%. Kiki menekankan perlunya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap konsep keuangan syariah, sehingga dapat memberikan akses yang lebih luas dan inklusif terhadap produk keuangan syariah di masyarakat.
Berdasarkan kelompok usia, kelompok 26-35 tahun menunjukkan indeks literasi keuangan tertinggi sebesar 74,82%, diikuti oleh kelompok usia 36-50 tahun dengan 71,72%, dan kelompok usia 18-25 tahun dengan 70,19%. Di sisi lain, kelompok usia 15-17 tahun dan 51-79 tahun memiliki indeks literasi keuangan terendah, masing-masing sebesar 51,70% dan 52,51%. Perlu dilakukan pendekatan yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan literasi keuangan pada setiap kelompok usia ini.
Data SNLIK 2024 menegaskan bahwa perempuan telah mengalami kemajuan signifikan dalam literasi dan inklusi keuangan dibandingkan dengan laki-laki. Peningkatan ini menjadi dorongan untuk terus meningkatkan program edukasi keuangan yang lebih inklusif dan menyeluruh. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi tantangan literasi keuangan syariah. Namun juga untuk mendukung semua kelompok usia dalam memahami dan mengelola keuangan dengan lebih baik, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih mandiri secara finansial.
“Simak Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stagnasi di Angka 5%”